Penulisan Ramadlan yang benar beserta dalil dan faktanya

Penulisan Ramadlan yang benar beserta dalil dan faktanya

Keutamaan Bulan Ramadlan :: Penulisan Ramadlan yang benar beserta dalil dan faktanya
Kalau anda perhatikan secara teliti pada penulisan Ramadlan (Bulan Puasa Ramadlan) anda akan menjumpai banyak macam penulisan, ada yang menulis Ramadlan (menggunakan L setelah huruf D), ada juga yang menulis Ramadhan (menggunakan H setelah huruf D), ada juga yang menggunakan Ramadan (Tidak menggunakan L atau H setelah huruf D). lalu yang manakah penulisan yang benar?

Kalau untuk mengatakan mana yang benar secara umum sangat tidak mungkin mengatakan ini yang benar, itu yang salah, karena semua ada alasannya. sekarang yang terpenting kita harus melihat alasan yang terkuat (sharih). dan kalau saya telusuri alasan alasan penulisan Ramadlan diatas adalah sebagai berikut:

Penulisan Ramadlan
penulisan Ramadlan dikarenakan Mengikuti Qaidah Pendekatan Transliterasi arab ke latin (indonesia) atau latin ke arab.
Transliterasi huruf ض menggunakan DL dikarenakan DL lebih identik dengan huruf ض dan hal ini juga menjadi pegangan EYD yang kuno dan juga menjadi pedoman dan juga diterapkan oleh Ulama' Nahdlatul Ulama' (NU) masa dulu dan juga dipakai oleh para Cendikiawan Islam Indonesia di masa dulu, sehingga tulisan نهضة العلماء setelah di Transliterasi ke indonesia menjadi NAHDLATUL ULAMA', Bukan NAHDHATUL ULAMA' atau NAHDATUL ULAMA'.
Namun lama kelamaan hal ini berubah karena ada pihak pihak yang tidak senang dengan Para Ulama' NU dan Cendikiawan Islam. ada juga sebagian yang lain tidak mengikuti Qaidah ini karena memang tidak tahu dan ada juga hanya asal ikut ikutan saja.
Pihak-pihak yang tidak senang terutama datangnya dari kelompok Wahabi, mereka menulis banyak artikel tidak menggunakan Ramadlan, namun menggunakan Ramadhan. lalu apa alasan penulisan Ramadhan?

Penulisan Ramadhan
Penulisan Ramadhan adalah penulisan yang mengikuti sebagian Qaidah penulisan Eropa. di Eropa ada yang menulis Ramadhan dan ada juga yang menulis Ramadan, dan di indonesia penulisan Ramadhan disebarkan oleh kelompok wahabi dan para jurnalis Tempo dan Kompas.

Penulisan Ramadan
Penulisan Ramadan adalah penulisan yang mengikuti Qaidah EYD terbaru, yaitu Revisi 2009. dan juga mengikuti sebagian qaidah penulisan Eropa.

Nah, sekarang sudah jelas kan? apa alasan penulisan Ramadlan, Ramadhan dan Ramadan. dan sekarang anda bisa tentukan sendiri, penulisan yang mana yang paling benar menurut anda. dan anda adalah kelompok yang mana, andalah penentunya. dan kita semua bisa melihat dan menilainya.

Referensi:
Fakta Dasar Penulisan Ramadlan, Ramadan dan Ramadhan
Salah Kaprah Dalam Penulisan Bulan Puasa Ramadlan
Asal Mula Penulisan Ramadlan Menjadi Ramadhan

Sekian dari saya, semoga tulisan ini bermanfaat, dan terima kasih sudah berkunjung.




bagikan artikel ini ke › Facebook Twitter Google+
Posted by

Tidak ada komentar:

Posting Komentar